Sutradara : Karan Johar
Produser : Dharma Production , Red Chilled
Entertaintment
Penulis : Shibani Bathija (cerita, cerita untuk film,
dialog Niranjan Ivengan (dialog) Karan Johar (cerita)
Pemeran : Sharukh Khan, Kajol, Shabana Azmi,
Sonya Jeban, Jimmy Shergill
Musik : Shankar-Ehaan-Loy, Nirenian
Ivengar or Javed Akhtar (lirik)
Sinematografi : Ravi K. Chandan
Distributor : 20th Century Fox
Tanggal
rilis : 12 Februari 2010
Negara : India
Bahasa : Hindu dan Inggris
Diceritakan dalam sebuah Film, Rizwan
Khan (Sharukh Khan) adalah seorang anak Muslim yang tumbuh dengan saudaraya
yaitu Zakir(Jimmy Shergill) dan ibunya Razia Khan (Zarina Wahab) dalam keluarga
kelas menengah di- bagian Borivali Mumbi. Rizwan berbeda dari anak-anak lain,
Namun, ia memilki karunia tertentu, khususnya kemampuan khususuntuk memperbaiki
hal-hal mekanis. Perbedaanya mengarah ke tingkat yang tinggi dari kecemburuan
saudaranya Zakir, yang akhirnya meninggalkan keluarganya untuk hidup di Amerika
Serikat.
Sejak kecil Rizwan Khan diajarkan
tentang nilai-nilai kebaikan oleh ibunya yaitu Ammi atau Razia Khan beliau
mengajarkan terhadap Khan bahwa didunia ini hanya ada dua tipe manusia yaitu
manusia baik dan manusia jahat. Setelah beranjak besar Rizwan dan Zakir pun
sudah dewasa, meskipun dulu Zakir menaruh kebencian terhadap Rizwan, sebagai
orang dewasa Zakir pun merasa tidak tega terhadap kakaknya kemudian ia
mendukung kakaknya yaitu Rizwan untuk datang dan tinggal bersamanya di San
Fransisco setelah kepergian ibunya yang tiada lain telah wafat. Setelah ke
Amerika Zakir bertemu dengan Istri Zakir yaitu Haseena (Sonya Jehan) dan tiada
lain adalah adik iparnya dan setelah Rizwan tinggal disana, Haseena mulai
mengetahui bahwa Rizwan mwngalami trauma dan terkena sindrom Asperger Diagnosis
(takut dengan warna) salahsatu yg di iap Rizwan adalah takut warna kuning.
Riswan pun mulai bekerja untuk Zakir dan dalam proses itu ia bertemu dengan ia
bertemu dengan wanita Hindu, Mandirra (Kajol) dan anak muda, Sameer atau Sam
(Yuvaan Maksar) yaitu anak laki-laki dari Mandira dari pernikahan sebelumnya.
Mandira adalah penata rambut oleh profesi. Meskipun bermusuhan dengan zakir
dengan mandira karena persaingan, tetapi Rizwan tetap menikah dengan Mandira
dan menetap di kota fiksi Banville, lalu setelah menikah Mandira dan Sameer
mengambil nama belakang Rizwan sebagai nama mereka sendiri yaitu Khan. Mereka
juga hidup bertetangga dengan keluarga Garrick, Sameer dekat dan berteman baik
dengan anak muda mereka yaitu Reese (Kenton Tugas dan Michael Arnold) sedangkan
Markus (Dominic Rendra) adalah seorang reporter dan Sarah (katie A. Keane)
adalah teman Mandira. Kajol sebagai Mandira adalah seorang wanita Hindu yang
jatuh cinta dan menikah dengan pria Muslim.
Keberadaan sempurna keluarga Khan pun
mulai terganggu setelah terjadi serangan 11 September di New York City. Mark
ayah dari Reese pergi ke afganistan untuk meliput perang di Afghanistan dan
ternyata meninggal dunia disana. Pada saat yang sama keluarga Khan mulai
mengalami prasangka tidak baik dari warga negara yang mulai berprasangka
negatif terhadap Islam semenjak kejadian Tragedi Runtuhnya Gedung WTC (World
Trade Centre) 11 September 2001 tersebut. Reese mulai berbalik melawan Sam
juga karena merasa ayahnya telah terbunuh akibat ulah orang Muslim. Pada suatu
sore dilapangan sepak bola sekitar sekolahnya Sam terus menyapa dan ingin
berbaikan dengan Reese , namun Reese tak menggubris dan malah menyalahkan Sam
terus, karena merasa ayahnya terbunuh karena ulah orang muslim yang agamanya
sama seperti ayah sam yang bernama Khan, saat perselisihan antara Sam dan Reese
berlangsung, ternyata ada kakak kelas Sam dan Reese yang melihat, dan akhirnya
mereke malah membantu Reese dan Menganiaya Sam, sebagai seorang teman Reese
melihat temanya disiska seperti itu kontan saja berusaha membela dan memisahkan
meskipun dirinya barusan sedang berselisish dengan Sam, namun karena kakak
kelasnya itu bergerombol dan berbadan besar, reese tak sanggup buat melerai,
dan dalam kejadian tersebut ternyata tanpa disangka mengakibatkan luka dalam
yang parah terhadap Sam sehingga mengakibatkan Sam meninggal.
Setelah kematian anaknya Mandira
sedih bukan kepalang dan semangat hidupnya untuk tersenyum pun nampak sudah
hilang, didalam emosinya Mandira pun tak kuasa mulai menyalahkan ini semua
akibat nama belakang Khan yang mengandung ciri sebagai nama keluarga salahsatu
Muslim di India. Mandira pun meluapkan emosinya terhadap Rizwan dan berkata
bahawa ia tak ingin lagi bersama Rizwan, lalu Rizwan dengan perasaan sedih
bertanya apa yang harus ia lakukan agar tetap bisa berasama Mandira , Mandira
pun berkata dalam keadaan emosi agar Rizwan harus memberi tahu orang-orang
Amerika Serikat dan Presiden bahwa namanya adalah Khan dan aku bukan teroris.
Rizwan menanggapi permintaan Mandira
dengan serius dan sengan demikian mRizwan menetapkan sebuah perjalanan yang
membawanya ke suatu negara bagian AS lain. Dalam rangka untuk bertemu dengan
Presiden George W. Bush dan kemudian baru presiden terpilih. Selama perjalanan
ini, ia melakukan perjalanan ke Wilhemina, Georgia dan berteman dengan Mama
Jenny dan putranya Joel. Kemudian di Los Angles, dia berdoa di masjid dan
sengaja mendengar retorika kekerasan dari Faisal Rahman (Arif Zakaria). Rzizwan
melaporkan hal ini ke FBI tetapi tidak ada respon saat itu. Kemudian, sambil
menunggu dalam kerumunan untuk bertemu dengan dengan Presiden Bush dan mengulang lagi mengulang lagi. "Nama
saya adalah Khan dan aku bukan teroris" setelah kejadian itu ternyata
Rizwan ditangkap dan ditempatkan didalam penjara oleh polisi yang telah salah
menafsirkan pernyataanya, karena mendengar perkataan Rizwan seperti yang
mengatakan bahwa aku adalah seorang teriris dan bukan itu sebenarnya yang
dimaksu oleh Rizwan melainkan kebalikanya.
Sementara di penjara ia diinterogasi sebagai tersangka
teroris dan menemui psikiater Radhan (Sheetal Menon) yang percaya bahwa dia tidak bersalah. Dia kemudian dibebaskan
setelah kampanye media oleh beberapa mahasiswa wartawan India Raj (Arjun Mathur) dan Komal
(Sugandha Garg) dan Bobby Ahuja (Parvin Dabas), yang
membuktikan dirinya tidak bersalah dengan menggali informasi untuk melaporkan terhadap FBI tentang Faisal Rahman. Setelah dibebaskania kembali ke badai yang menghantam Wilhwmina untuk membantu mama
jenny dan putranya. Upayanya ternyata menarik perhatian media dan Muslim pun banyak
yang datang untuk membantuya juga.
Pada
saat yang sama, Reese mengaku Mandira dan mengungkapkan identitas anak
laki-laki yang membunuh Sam. Mandira mendapatkan
informasi juga dari Detektif
Garcia (Benny Nieves) yang telah membantunya dalam kasus ini, dan Garcia
Detektif menangkap
mereka. Mandira kemudian mendapat panggilan dari Sarah ibu dari Reese teman mendiang Sameer, untuk memaafkan seuaminya tersebut yaitu Rizwan, "Aku kehilangan suamiku, jangan sampai kau pun
kehilangan dia."
Mandira
menyadari kesalahanya, dia bergabung
dengan
Rizwan di Georgia dan menyalakan kembali cinta mereka. Namun pada saat ia tiba,
Rizwan ditusuk oleh seorang pengikut Faisal Rahman (Sumeet Raghavan),
menuduhnya sebagai pengkhianat Islam, dan Rizwan segera dibawa ke rumah sakit.
Dengan bantuan Mandira itu, Rizwan bertahan dan memenuhi Presiden-terpilih
Barack Obama (Christopher B. Duncan) dan Rizwan mengatakan
"Nama saya Khan, dan saya bukan teroris" lalu presiden pun menjawab
dan mengatakan
kepadanya: "Nama Anda adalah Khan dan Anda bukan teroris". Film ini
diakhiri dengan Rizwan dan Mandira akan kembali ke rumah.
Analisis
:
Setelah
saya menonton film ini, ternyata banyak sekali hal yang berhubungan dengan
komunikasi lintas budaya dan lintas Agama pun terdapat didalamnya diantara lain
dalam film ini terdapat :
1.
Prasangka
Sikap
antipati yang didasarkan pada kesalahan generalisasi yang diekspresikan sebagai
perasaan.Prasangka juga dapat
diarahkan kepada sebuah jelompok secara keseluruhan, atau kepada seseorang
hanya karena orang itu adalah anggota kelompok tersebut Efek prasangka adalah
menjadikan orang lain sebagai sasaran prasangka, misalnya mengkambinghitamkan
mereka melalui stereotipe, diskriminasi, dan penciptaan jarak sosial (Bennet
dan Janet, 1996)
Pendapat
atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu, dimana pendapat
tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok
tertentu. Streotipe dapat berupa prasangka positif dan negatif, kadang-kadang
dijadikan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Para humanis berorientasi
psikoanalisi (misalnya Sender Gilman) menekankan bahwa stereotipe secara
definisi tidak pernah akurat, namun merupakan penonjolan ketakutan seseorang
kepada orang lainya, tanpa memperdulikan kenyataan yang sebenarnya.
3.
Etnosentriseme
Menurut Matsumoto (1996), etnosentrisme adalah
kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri.
Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagaimana pada
umumnya dipahami. Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan hal yang
positif. Tidak seperti anggapan umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme
merupakan sesuatu yang semata-mata buruk, tetapi juga merupakan sesuatu yang
fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan
kekayaan. Konsep etnosentrisme sering kali dipakai secara bersamaan dengan
rasisme. Konsep ini mewakili suatu pengertian bahwa setiap kelompok etnik atau
ras mempunyai semangat dan ideologi untuk menyatakan bahwa kelompoknya lebih
superior daripada kelompok etnik/ras lain. Akibat ideologi ini, maka setiap
kelompok etnik atau ras akan memiliki sikap etnosentrisme yang tinggi
Dalam
film ini saya melihat telah terjadi komunikasi lintas budaya antara orang India
, Amerika, Orang Amerika berkulit Hitam, dan juga terjadi komunikasi antar
Agama seperti Muslim, Hindu dan Kristen, dalam film ini saya melihat telah
terjadi suatu kejadian yang berhubungan dengan penghambat komunikasi lintas
budaya yaitu prasangka dan juga stereotif dari pihak barat terhadap umat muslim
setelah terjadinya tragedi 11 September 2001 runtuhnya gedung kembar di New York
yang berdampak terhadap umat Muslim yang berada disana, salahsatunya keluarga
Rizwan Khan yang mulai mengalami diskriminasi setelah kejadian tersebut, bahkan
menyebabkan anaknya meninggal yaitu Sameer akibat isu rasial yang membuat
Mandira sebagai ibunya sangat sedih dan emosi lalu mengisyaratkan terhadap Khan
jika masih ingin bersamanya segeralah temui Presiden dan menjelaskan bahwa
"Nama aya Khan dan saya bukan teroris" yang bermakna bahwa saya orang
Muslim dan tidak semua Muslim itu teroris, kejadian ini terjadi akibat ketidakdewasaan
masyarakat barat disana yang berprasangka negatif terhadap setiap umat muslim,
padahal tidak semua radikal seperti itu, hanya segelintir saja orang-orang yang
berada di garis keras,.kita tidak bisa memukul rata semua sama jika melihat
kaum atau kelompok apalagi umat yang banyak, karena didalam umat yang banyak
tersebut berbeda-beda karakter sifat, pemikiran dan pemahaman.
Dalam
film ini telah terjadi pula etnosentrisme, ini terlihat pada persepsi kaum
barat terhadap budaya Islam bahwa Islam adalah agama yng keras dan radikal,
bahkan hal itu pun merambah pada dunia pendidikan yang telah diajarkan oleh
guru-guru murid tersebut disekolahan, akibat tragedi 11 September 2011 tersebut
terjadilah pandangan yang sempit, melihat budaya Islam dari sudut pandang budaya
barat sendiri (etnosentrisme)
Film ini
sangat menguras emosi dan sangat menginspirasi pula ketika kita melihat
perjuangan Rizwan Khan untuk memperjuangkan keadilan sebagai ayah yang kehilangan
anaknya dan hak sebagai bangsa dan umat Muslim, dalam perjuanganya Rizwan
bahkan sempat ditahan dan disiska dipenjara, tapi akibat budi pekerti yang baik
dan mulia setelah bebas dari tahanan walaupun ada kesempatan bertemu dengan presiden
setelah terbebas dari penjara, ia lebih memilih terlebih dahulu untuk
menyelamatkan Mama Jenny yang sedang tetimpa musibah badai dan banjir di
Wilhemina Georgia, karena ia sayang
terhadap Mama Jenny dan keluarganya yg sudah baik terhadap Khan, disini pun
kita melihat bahwa kita telah dibukakan mata untuk tidak meremehkan kaum autis
atau orang-orang yang terbelakang mental ternyata mereka pun ada yang lebih
pintar dari orang sehat dan normal sekalipun, dan Rizwan Khan ditanamkan pula
nilai-nilai budi pekerti ketika Khan kecil atau Rizwan bertanya terhadap Ammi
yang tiada lain adalah ibunya tentang perbedaan Orang Hindu dan orang Islam di
India yang sering terjadi perselisihan karena berbeda Agama, padahal mereka itu
satu ras masih saudara dan hanya berbeda Agama, lalu Ammi pun menjelaskan
terhadap Khan kecil bahwa didunia ini hanya ada dua tipe manusia yaitu manusia
yang baik dan manusia yang jahat, tergantung kita hendak memilih yang mana itu
lah yang menentukan kepribadian kita masa depan kita. Film ini pun bersifat
universal atau mendunia sehingga bisa ditonton oleh seluruh orng didunia.
Kelemahan
dalam film ini adalah kurang spseifiknya keterangan tentang Agama Islam yang
sesungguhnya didalamnya pun mengandung nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang,
sehingga membuat orang yang menonton berpersepsi menggantung atau tidak pasti
dalam melihat kaum muslim.
Makna
yang terkandung dalam film ini adalah ketika kita akan menilai suatu kelompok
atau kaum alangkah baiknya jangan sembarang menghakimi sebelum mengenali, jangan
melihat sesuatu dari sampulnya saja tapi lihat lah isinya. Kita dituntut lebih
dewasa lagi dalam menilai suatu bangsa atau suatu kaum. Karena kita hidup
sebagai mahluk sosial saling membutuhkan dan diperlukan komunikasi yang baik agar
tercipta keselarasan satu sama lain dengan budaya sendiri maupun budaya asing.
Saran
saya adalah,mari kita sebagai penikmat film untuk lebih meningkatkan lagi rasa
persaudaraan dan persatuan terhadap sesama, meskipun berbeda bangsa suku dan
ras sekalipun, dengan berkomunikasi yang baik dan memahami budaya masing-masing
daerah akan mempermudah kita untuk berteman dan menjalin hubungan yang baik
dengan sesama. Film-film seperti ini layak untuk ditonton dan sangat baik jika
dikembangkan lagi dan spesifik dalam memberikan pesan dan pesan positif
terhadap penonton. Sekian analisis saya terhadap film My Name Is Khan semoga
bermanfaat bagi para pembaca.